YANG BERHASIL DI BISNIS, LUAR BIASA.....

HANYA JIKA ANDA TAHU CARANYA

YANG DITAWARKAN Klik saja logo dibawah ini

menjual aset berupa file/arsip digital, pasarnya luar biasa, omsetnya juga waaooowww...

MENGENAI SAYA, melihat yang luar biasa.....

Selamat datang di blog saya,
Belum lama saya mengenal internet dan seluk beluknya. Saya mencoba masuk ke dunia maya dan 'luar biasa.....'
Saya masih harus belajar banyak, tapi saya berharap siapapun yang dapat masuk ke halaman ini mau memberikan informasi dan komentar apa saja. Yang santai, humor, yang berbisnis, yang memberikan manfaat bagi orang lain, kritik, dsb, dsb, dsb...
Dan saya juga coba menulis, atau menyadur artikel dari web maupun dari luar yang menurut saya cukup menarik dan bermanfaat, ada yang agak religius, atau moralitas, dsb.
Terimakasih atas kunjugannya, dan ditunggu komentarnya.


Kamis, 30 April 2009

DOAKU BERUBAH

Beberapa belas tahun yang lalu, saat aku masih tinggal di Bandung, aku naik kereta Parahyangan dalam perjalanan pulang dari Jakarta setelah mengerjakan sebuah proyek. Dalam kereta, aku mendapat teman duduk seorang bapak setengah baya, yang ternyata adalah seorang dokter ahli penyakit kulit. Kalau saya tidak salah, namanya dr. Sudigdo Adi.
Dr. Sudigdo Adi mungkin sudah lupa dengan pertemuan itu, tapi sampai sekarang aku tidak dapat melupakan percakapan dalam pertemuan itu. Entah bagaimana mulanya, kami kemudian berbincang tentang masalah agama. Dan kemudian dr. Sudigdo Adi bertanya kepadaku, “bagaimana cara kamu berdoa?”
“Yaa... seperti biasa,” kataku.
“Kamu menyebutkan semua yang kamu minta?” tanyanya.
“Iya..”
“Kamu menyebutkan supaya Tuhan mengabulkan kemauan kamu?”
“Iya..., memangnya kenapa?” aku balik bertanya.
“Tahu nggak,” katanya, “Kita ini sering betul memaksa Allah. Kita ingin mendapatkan sesuatu, kemudian kita minta ke Tuhan supaya mengabulkan apa yang kita inginkan. Bukankah itu sama dengan mendikte Allah?”
Aku diam dan mendengarkan ceritanya.
“Padahal, kalau Allah mengabulkan keinginan kita, berarti kita sendiri yang harus bertanggung jawab terhadap pilihan itu. Kan, kita sendiri yang minta, jadi, kalau jadi susah, ya jangan salahkan Allah. Wong kita sendiri yang memilih kok...”
“Padahal, kalau kita berdoa dan meminta yang terbaik buat kita, Dia pasti memilihkan yang terbaik lho. Lagipula, Kalau Dia yang memilihkan, Dia pasti akan bertaggung jawab dan mengurusi kita ...”.
Percakapan kemudian berlanjut ke topik lain. Tapi, sampai di Bandung ternyata aku masih terngiang-ngiang dengan percakapan tentang doa tadi. Diluar perkiraan, ternyata aku merasa sangat nyaman dengan ide tentang cara berdoa itu. Dan akupun kemudian mulai mempraktekkannya dalam hidupku. Ternyata, dengan memanjatkan doa untuk minta yang terbaik tanpa pretensi mendikte Tuhan, aku belajar tentang banyak hal. Aku belajar untuk menyederhanakan keinginan. Aku belajar untuk tidak pernah meragukan-Nya. Aku belajar untuk percaya sepenuhnya bahwa dia pasti memberikan yang terbaik buatku, bahkan jika pemberian-Nya tidak sesuai denan keinginanku. Dengan doa itu, akupun belajar untuk berserah diri dan sedia menerima bimbingan-Nya. Keinginanku belum tentu yang terbaik buatku, ketentuan-Nya pasti yang terbaik bagiku. Jadilah keinginan-Mu bagiku, ya Allah, bukan keinginanku. Itulah doaku saat ini.
Terima kasih pak Sudigdo atas percakapannya.
(Diambil dari www.sumardiono.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar